Riau

Kapolda Riau Sebut Pelabuhan Tikus Rawan Penyeleludupan


Kapolda Riau Sebut Pelabuhan Tikus Rawan Penyeleludupan
Kapolres Dumai AKBP Suwoyo melihat situasi pelabuhan di Dumai beberapa waktu lalu.
DUMAISATU.COM - Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto menyebutkan, pesisir Riau rawan dengan penyelundupan barang ilegal. Hal itu disebabkan banyaknya pelabuhan tikus.
 
Sehingga barang ilegal, baik yang berasal dari Malaysia maupun Riau relatif mudah diselundupkan. Dikatakannya, penyelundupan yang dilakukan oleh pelaku selama ini berupa barang sembako, kayu bahkan sampai dengan narkoba.
 
"Riau ini kan pantainya landai dan banyak pelabuhan tikus. Ini menjadi favorit mereka yang melakukan kegiayan ilegal," ujarnya kemarin.
 
Jadinya surganya pelabuhan Riau ini, imbuh jenderal berbintang satu itu, karena kekuatan pengamanan dari Direktorat Polair (Ditpolair) Polda Riau belum memadai.
 
Hingga kini Ditpolair Polda Riau hanya diperkuat dengan 15 unit kapal patroli. Sementara wilayah yang dijaga 300 mil.
 
Atas kondisi ini, jajarannya terus berupaya mendapatkan tambahan kapal patroli. Sementara waktu, saat ini pihaknya berupaya memaksimalkan patroli di kawasan perairan yang telah dikerjasamakan dengan bea cukai, syahbandar dan TNI AL. 
 
Sebelumnya, Ditpolair Polda Riau menangkap kapal yang membawa Gula dan Beras ilegal di Perairan Tanjung Jungkir, Kateman, Inhil. Ribuan gula dan beras tersebut diangkut menggunakan kapal kayu tanpa nama.
 
Penangkapan kapal pembawa barang ilegal ini berawal dari patroli rutin yang digelar Ditpolair diwilayah teraebut pada Kamis (7/4) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
 
Lima orang ABK dan Nahkoda telah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka adalah Fadli Yunus, Roni, Jamal, Anwar sahal, Mazwan. Menurut pengakuan para ABK kata Guntur gula gula tersebut diangkut dari Tanjung Balai Karimum, Kepri dan akan di bawa ke Kateman, Inhil.
 
(red/net)
Penulis:


Tag:Brigjend Pol SupriyantoKapolda RiauPenyeludupan