Riau

Ini Arahan Kapolda Riau Saat Pimpin Rapat Anev Penanganan COvid 19

Redaksi Redaksi
Ini Arahan Kapolda Riau Saat Pimpin Rapat Anev Penanganan COvid 19

DUMAISATU.COM - Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH, memimpin rapat Rapat anev penanganan Covid 19 dan Vaksinasi Polda Riau Secara virtual, Senin (14/2/2022) dari Mapolda Riau.

Rapat turut di hadiri Wakapolda Polda Riau, Brigjen Tabana Bangun, Irwasda Polda Riau, Kombes Hermansyah, para PJU Polda Riau, Sekda Prov Riau SF Haryanto, Kadis Dik Prov Riau, Kamsol dan Plt Kadis Dukcapil Prov. Riau serta para Kapolres / Ta.

Kepada peserta rapat Kapolda menyampaikan, bahwa Rapat anev penanganan Covid 19 dan vaksinasi Polda Riau, secara virtual sebagai bentuk mendedikasi diri untuk masyarakat bangsa dan negara.

“Kita lihat terjadi peningkatan kasus penularan covid 19 yang di dominasi oleh kota pekanbaru. Dalam penanggulangan Covid 19 kita berharap jangan ada yang meninggal dengan kita antisipasi,” ajak Kapolda.

Alumni Akpol 1991 ini menjelaskan, untuk kasus Covid-19 saat ini posisi Provinsi Riau berada di perangkat Ke 24 di secara nasional.

“Dengan posisi itu, saya minta kita jangan sombong dan harus tetap waspada,” pinta mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Sedangkan, secara nasional untuk kegiatan 3T di Provinsi Riau, sebut Kapolda, Riau berada di peringkat 10.

“Untuk BOR kita harus pertahankan peringkat 24 secara nasional ini,” pesan Kapolda.

Selanjutnya, untuk angka vaksinasi secara nasional, Provinsi Riau berada di peringkat 14, yang artinya telah mencapai 90 persen.

“Untuk angka vaksinasi, saya apresiasi dan tetap pertahankan dengan kerjasama dan mengajak masyarakat agar melaksanakan vaksinasi. Kemudian, untuk vaksinansi ke II masih 62 persen, sehingga harus menyentuh angka 70 persen sesuai arahan Menko,” ungkap mantan Kadivhumas Polri ini.

Untuk mencapai target itu, Kapolda meminta agar segera di lakukan kerjasama dengan bekerja keras. Sehingga pencapaian dapat di optimalkan khususnya bagi vaksinasi Booster untuk lansia dan anak-anak.

“Saya harap untuk vaksinasi yang masih di bawah 70 persen, di harapkan para Kapolres dan Forkopimda Daerah mendedikasikan agar awal Maret pencapian dapat optimal dengan cara elegan mengajak masyarakat agar melaksanakan vaksinasi,” pinta Kapolda.

Apresiasi juga di sampaikan Kapolda kepada Forkopimda Inhil, yang telah yang telah melakukan vaksinasi terhadap lansia.

Kapolda, juga menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten/kota yang telah menggelar vaksinasi untuk anak. “Bagi yang belum, saya harapkan agar di genjot untuk pencapaian optimal,” harap Kapolda.

Kapolda juga meminta agar masyarakat yang terpapar Covid 19 dan sedang melaksanakan Isoter segera di obati agar dapat sembuh.

Kemudian, bagi masyarakat lainnya di harapkan dapat meningkatkan dan memperketat protokol, dengan penggunaan aplikasi “PeduliLindungi” di ruang publik dan harus di disiplinkan.

Sebagai langkah antisipasi penyebarannya di tengah-tengah masyarakat, Kapolda meminta agar dapat di lakukan upaya deteksi Covid-19 untuk pelaku perjalanan dari luar Provinsi Riau.

“Bagi kedatangan dari luar Riau, harus di perketat, dengan melalukan tes acak secara masif dan terkontrol,” saran Kapolda.

Mengenai hal ini, Kapolda meminta agar fasilitas isolasi terpusat dan lokasi karantina perlu di persiapkan, terutama bagi pasien asimtomatik dan gejala ringan (non-lansia dan non komorbid) yang tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, harus di yakinkan pelayanan kesehatan, dan obat-obatan berjalan baik (telemedicine).

Selain itu, dalam hal ini perlu di perhatikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, dengan konversi hingga 50 persen dari total kapasitas TT RS bila perlu ditambah.

“Di luar itu kita harus mempercepat vaksinasi dosis 2, lansia dan anak setidaknya mencapai 70 persen,” ujar Kapolda.

Menurut Kapolda, untuk pencegahan penyebaran virus, di harapkan agar semua pihak yang terlibat dapat mengoptimalkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Kemudian, semua pihak di minta agar mengaktifkan kembali Posko PPKM pada zona penularan Covid-19 dan di laporkan ke Dinkes serta BNPB.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kapolda agar semua stakeholder terkait dapat laksanakan inovasi-inovasi yang berorientasi kepada percepatan laju vaksinasi dan hidupkan prokes ketat.

“Contoh Polresta Pekanbaru, Polres Pelalawan, Polres Kampar, Polres Bengkalis,” jelasnya.

Menanggapi arahan Kapolda, Sekdaprov Riau SF Haryanto mengatakan, pada saat ini memang ada kenaikan Tren Penularan covid 19. Sehingga, untuk BOR pihaknya akan mengecek kondisi kesiapan.

Terkait Vaksinasi yang akan Expire, Sekdaprov mengatakan, pihaknya juga akan mengambil langkah agar segera menyerahkannya kepada pihak Kabupaten/kota, sehingga pelaksanaan segera dilaksanakan.

Sekdaprov juga menanggapi rencana vaksin yang akan di hibahkan dari Papua Barat, sehingga pihaknya akan segera melakukan koordinasi terkait rencana tersebut.

“Akan kita koordinasikan karena vaksin di Riau masih cukup,” singkatnya.

Haris dari pihak BPK turut menambahkan, terkait dengan data terpadu. Bahwa pihaknya melihat sesuai data berbasis aplikasi. Sehingga berharap kedepannya ada data satu komando sehingga tidak terjadi selisih data.

“Untuk BOR masih di temukan perbedaan data dan itu merupakan selisih data dari kabupaten/kota. Maka harus kita maksimalkan,” ujarnya.

Sedangkan, dari penyampaian Kabid P2P Dinkes Provinsi Riau, dia meminta agar di data kembali untuk data ketersediaan BOR di Kabupaten/kota agar di validasi.

Dia mengatakan, pihaknya, saat ini juga sedang melakukan konfirmasi kasus Probable Omicron Provinsi Riau yang berjumlah 863 kasus.

“Dalam Kurun 23 hari kenaikan kasus Probable Omicron sangat signifikan. Sedangkan, kasus terkonfirmasi Covid 19 Omikron di Riau ada satu kasus,” bebernya.

Menanggapi pemaparan yang di sampaikan, Kapolda langsung memerintahkan para Kapolres agar melaksanakan vaksinasi mengingat adanya vaksin yang akan Expire sebanyak 75.460.

“Segera laksanakan vaksinansi, terkait penyamaan data silahkan Kapolres dan Patmawil bantu seluruh dinkes di Kabupaten/kota. Kemudian, droping vaksinasi dari Papua agar di batalkan karena kita masih banyak stok vaksin,” perintah Kapolda.

Wakapolda Riau, Brigjen Tabana Bangun turut menyampaikan arahannya, agar selisih dosis I dan II sebanyak 30 persen segera di suntikkan.

Seluruh pihak juga di minta, agar menggerakkan masyarakat melakukan vaksinasi dengan menyertakan edukasi dan sosialisasi dengan melibatkan TNI hingga Forkopimda Daerah Kabupaten/kota.

“Kami berharap satgas Covid 19 mengoptimalkan vaksinasi agar berjalan baik dan terus di pelihara,” saran wakpoldt.

Terkait, Posko PPKM, Wakapolda meminta agar di cek kembali. Kemudian, untuk tempat Isoter yang masih minim agar di sediakan bagi yang memiliki gejala ringan dan berat agar selalu di arahkan.

“Untuk BOR ICU agar di siapkan sebagai langkah mengantisipasi masyarakat yang terpapar, sebagai bentuk pelayanan kita dalam penanggulangan Covid 19,” pesan Wakapolda.

Arahan ini turut di tanggapi Kadiskes Kabupaten Bengkalis, bahwa memang terjadi perbedaan data vaksinasi.

“Kita akan mendata ulang kembali sehingga data yang masuk Ke Dinkes menjadi sama,” kata dr Ersan Saputra.

Terkait, Isoter, pihaknya jauh-jauh hari sudah mempersiapkan untuk penanggulangan covid 19 di kabupaten Bengkalis.

Ersan juga menyampaikan, bahwa beberapa sudah ada masyarakat yang terpapar covid 19 yang meninggal.

Kapolda menanggapi kembali, agar pelaksanaan vaksinansi lansia dapat segera di koordinasikan dengan dinkes Prov Riau.

“Untuk pelaksanaan Vaksinasi di Bengkalis khususnya bagi lansia agar di optimalkan kembali. Buat mereka tersenyum dengan suntikan. Karena ternyata yang meninggal kemari belum di berikan vaksin sama sekali, artinya vaksin untuk menyelamat nyawa kita bukan mengejar angka,” pinta Kapolda.

Sekdakab Kampar H Yusri turut menyampaikan info penanganan Covid-19 di tempatnya. Bahwa, pihaknya akan segera melaksanakan percepatan vaksinasi menggunakan dana PTT dengan bekerjasama dan berkoordinasi TNI, Polri serta Forkopimda Daerah.

“Akan kami percepatan, sehingga kegiatan vaksinasi dapat di capai secara optimal,” ujar Yusri.

Yusri melanjutkan, akan melakukan koordinasi terkait Tren di kampar sebelum bulan puasa akan ada acara pernikahan.

“Saya minta kepada kadisduk capil agar pesta pernikahan di tunda dahulu untuk kita menimalisir penularan covid 19,” terang Yusri.

Sedangkan, Kadiskes Siak dr Tonny Candra mengakui, bahwa memang ada selisih data yang di laporkan. Sehingga pihaknya akan mengoptimalkan sasaran vaksinansi.

“Kami dari siak melaporkan bahwa pelaksanaan Vaksinasi ada selisih data sehingga data yang masuk ke dinkes menjadi berbeda. Sedangkan, untuk sasaran Vakinasi akan di optimalkan kembali sehingga pencapaian mencapai target,” kata Tonny.

Kadisdik Riau, Kamsol turut menambahkan, bahwa pihaknya juga akan melaporkan vaksinansi Provinsi yang telah mencapai 90.26 persen.

“Untuk vaksin bagi guru kita akan melaksanakan Mapping, terutama untuk penularan Covid-19 varian baru Omikron. Dengan pihak sekolah swasta agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi,” jelas Kamsol.

Selain itu, untuk pencegahan kepada anak didik, pihaknya juga akan membentuk satgas Covid-19 di setiap sekolah.

“Terkait vaksinasi kita akan laksanakan di sekolah-sekolah yang ada di pekanbaru. Sehingga vaksinasi bagi anak-anak dapat mencapai taget,” imbuhnya.

Terakhir, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah menujukan programnya, dalam hal penanggulangan Covid 19 yakni dengan memperketat protokol kesehatan dan kegiatan vaksinansi.

“Saya berpesan kepada Forkopimda Kabupaten/kota tolong tunjukkan dan dorong kegiatan vaksinansi dengan turun kelapangan dan menyapa dengan humanis,” pinta Kapolda.

Pesan lainnya, untuk kelancaran mencapai target, khususnya percepatan vaksinansi dosis dua bagi lansia. Kapolda meminta perlunya kerjasama TNI-Polri dan Forkopimda daerah beserta Toda dan Tomas, agar pencapaian vaksinasi dapat optimal.

“Gunakan media untuk mengajak masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker untuk meminimalisir penularan Covid-19,” saran Kapolda.

“Dalam percepatan vaksinasi prinsipnya adalah ajakan himbauan dan hiburan. Dengan cara pendekatan dan jauhi cara kekerasan sehingga masyarakat mau melaksanakan vaksinasi secara optimal. Setelah kegiatan ini silahkan konsolidasi dalam penanganan Covid 19 dan vaksinasi aehingga kita dapat menimalisir penularan covid-19,” tutup Kapolda.

Penulis: Redaksi

Editor: M. Ridduwan


Tag:Kapolda RiauPoldaPolda Riau