Riau

Sistem Keamanan Museum Sang Nila Riau Tak Berfungsi


Sistem Keamanan Museum Sang Nila Riau Tak Berfungsi
Museum Sang Nila Utama Riau
DUMAISATU.COM - Sistem keamanan  Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau di Kota Pekanbaru sangat memprihatinkan menyusul hilangnya delapan koleksi benda pusaka bernilai tinggi. 
 
"CCTv (kamera pengintai) sudah cukup lama tidak berfungsi," kata Kepala UPT Museum Daerah dan Taman Budaya Riau, Sri Mekka dikonfirmasi Antara di Pekanbaru, Selasa. 
 
Ia mengatakan sejak dirinya menjabat sebagai kepala UPT Museum yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, dua tahun lalu, CCTv memang tidak berfungsi. 
 
Dari penelusuran Antara di Museum berlantai dua dengan arsitektur bangunan Melayu tersebut, terlihat kamera pengintai terpasang di setiap sudut ruangan. Namun, menurut penuturan petugas jaga museum, kamera pengintai yang terpasang itu telah tujuh tahun tidak berfungsi. 
 
Selain itu, etalase yang berada di ruang pamer benda pusaka juga tidak dilengkapi sistem keamanan yang baik. Parahnya, etalase-etalase itu tidak terkunci. 
 
Sebanyak delapan koleksi museum dilaporkan hilang oleh pengelola. Ke delapan koleksi hilang itu terdiri dari Keris Melayu tiga buah, masing-masing satu buah Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC dan Kendi Janggut. Kasus itu kini ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru. 
 
Sri Mekka mengatakan hilangnya koleksi tersebut sebenarnya tidak terjadi dalam satu waktu yang sama. Melainkan dua kali berturut-turut. Ia menjelaskan koleksi pertama hilang pada akhir Februari 2017.
 
"Hilangnya sudah Februari akhir, itu ada tujuh. Belakangan hilang lagi satu, itu minggu lalu," jelasnya seperti dikutip ANTARA. 
 
Anehnya, setelah dua kali peristiwa kehilangan benda pusaka itu, pengelola museum baru melaporkan kejadian itu ke Polresta Pekanbaru pekan ini. 
 
Dia beralasan bahwa pihaknya terlebih dahulu berupaya mencari benda pusaka tersebut dengan melibatkan sekuriti setempat serta menunggu nota dinas dari pimpinan. "Setelah dua kali baru kita lapor polisi," ujarnya. 
 
Polresta Pekanbaru kini terus mendalami hilangnya sejumlah benda pusaka di Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau yang diduga dicuri diketahui pada Senin (21/3) lalu.
 
"Pelaku masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.
 
Maling Gondol Tujuh Benda Pusaka Museum Riau
 
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyelidiki hilangnya sejumlah benda pusaka di Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau yang baru diketahui pada Senin (21/3).
 
"Pelaku masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa.
 
Sebanyak tujuh dari 119 koleksi museum itu hilang berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Museum, yakni tiga bilah Keris Melayu, Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC, dan Kendi Janggut.
 
"Kerugian ditaksir sekitar Rp54.416.667," ungkap Guntur. Hilangnya koleksi museum itu pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebersihan museum, Ema.
 
Ia melaporkan kepada Betti Nara (51), pegawai negeri sipil yang bertugas di museum itu, bahwa sebilah keris Melayu yang diletakkan di lemari pajangan hilang.
 
Setelah dicek ulang ternyata ada tujuh koleksi milik museum yang terletak di Jalan Sudirman, Kecamatan Matpoyan Damai, itu yang hilang.
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto yang menyelidiki kasus ini juga menyatakan bahwa pelaku masih belum diketahui.
 
"Hilangnya baru diketahui kemarin oleh pihak museum. Jadi, untuk saksi baru dua orang yang diperiksa dari pihak museum," ujarnya. Untuk mempercepat pengungkapan kasus itu, polisi juga mencermati rekaman kamera pengintai atau CCTV. (ant)
 
Editor: Rezi AP 
Penulis:


Tag:Museum Sang Nila UtamaPemprov Riau