DUMAISATU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama PT Hutama Karya menyepakati ada alternatif lain pelaksanaan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Jalan Tol Pekanbaru - Dumai.
Alternatif tersebut diambil sebagai langkah antisipasi jika rencana awal gagal yang diakibatkan faktor alam (hujan). Mengingat lintasan 1,5 Kilometer yang menjadi pintu masuk peresmian ground breaking hingga kini belum tuntas.
"Dalam pertemuan itu kami juga menetapkan beberapa alternatif untuk pelaksanaan peresmian pintu masuk tol. Karena persoalan pintu masuk tol di wilayah Muara Fajar, yang sebelumnya menjadi tanggung jawab Pemko Pekanbaru belum tuntas," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman usai menggelar pertemuan dengan PT Hutama Karya, Kamis (21/4/2016) petang.
Untuk itu, Plt Gubri minta kepada Pemko Pekanbaru agar jalan sepanjang 1,5 Kilometer yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi standar kelayakan untuk dilewati oleh Presiden RI, Joko Widodo untuk terlebih dahulu diselesaikan.
"Kalau misalnya itu juga tidak selesai karena faktor alam misalnya hujan, alternatif lain yakni tempat setelah Kantor Lurah Muara Fajar juga bisa dijadikan pintu masuk ground breaking," ujar Andi Rachman sapaan akrab Plt Gubri.
Menurutnya, kondisi jalan itu tergolong layak untuk dilewati Presiden. Hanya saja, jalan tersebut harus dilakukan pembersihan lebih lanjut sampai ke titik 1 Kilometer. Dengan kata lain bukan dari titik nol.
"Kalau yang alternatif satu tadi, kita masuknya ke titik nol. Dimanapun tempatnya, baik dititik nol atau dititik satu, disitulah dibuat persiapan tempat peletakan batu pertama pembangunan tol tersebut," pungkasnya.
(rdk/frc)
Penulis:
