DUMAISATU.COM - Rencana penggusuran pedagang yang membangun lapak dagangan dibahu Jalan Husni Thamrin (Dock Yard), Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, diperkirakan akan berlangsung sulit. Pedagang ogah pindah kalau Pemerintah kota (Pemko) Dumai tidak memenuhi syarat yang diajukan pedagang.
Pemko Dumai terus berupaya memindahkan puluhan pedagang yang menempati bahu Jalan Husni Thamrin. Terakhir, Pemko Dumai telah melayangkan surat himbauan untuk segera pindah, paling lambat pada 18 Juli 2016, setelah perayaan Idul Fitri.
“Alhamdulillah, sehari bisa dapat untung Rp 700 ribu kalau lagi ramai. Kalau sedang dapat juga Rp 300 ribu. Kalau di pasar Kelakap Tujuh, jangankan untung modal pun habis. Kita juga baru dapat surat edaran dari pemerintah, supaya tanggal 18 Juli sudah lebaran pindah kembali ke pasar Kelakap Tujuh,” kata Ernawati, salah seorang pedagang sayuran, Selasa, 14 Juni 2016.
Ernawati mengatakan tidak akan pindah, kalau pedagang di pasar Panglima Gedang juga tidak dipindah ke lokasi yang sama.
Tidak jauh beda, hal serupa juga menjadi keinginan Nurjanah. Pedagang sayur dan buah ini berharap lokasi bongkar ikan juga dipindah ke pasar Kelakap Tujuh.
“Agen bongkar ikan di Jayamukti harus pindah. Begitu juga pedagang pasar Gedang,” kata Nurjanah.
Seluruh pedagang yang menempati bahu jalan Husni Thamrin menolak kembali menempati los di Pasar Kelakap Tujuh. Tetapi jika syarat utama yakni seluruh pedagang di pasar Gedang juga dikembalikan ke tempat yang sama, mungkin pemindahan kembali pedagang tidak akan sulit.
“Kami ini sama dengan mereka. Kalau kami pindah, mereka juga pindah. Kalau tidak kami akan lawan,” ujar Ayu, pedagang kain.
Ia mengisahkan ketika security PT. Pertamina Patra Niaga beberapa waktu melarang pedagang menambah lapak dagangan, mereka mengancam akan membuka seluruh pakaian.
“Kami tidak takut diancam digusur sama pemerintah. Akan kami lawan. Cuma untuk perut bukan untuk kaya. Pedagang disini akan pindah kalau syarat yang diajukan juga dipenuhi,” pungkas Ayu.
(red/rpc)
Penulis:
