Editorial

Membenahi Budaya Banjir Kota Dumai


Membenahi Budaya Banjir Kota Dumai
Banjir Kota Dumai

BANJIR hal itu bukan lagi dianggap aneh untuk daerah di Indonesia, ada beberapa penyebab banjir diantaranya faktor cuaca, lingkungan dan manusia itu sendiri. Wajar saja, orang tua jarang mengajari anak untuk menjaga lingkungan, seperti hal kecil buang sampah sembarang.

Belum lagi faktor cuaca tidak menentu yang terjadi di Kota Dumai belakangan ini, hujan hanya hitungan menit banjir sudah memenuhi sudut perkotaan. Ditambah lagi, aliran air melalui drainase tersumbat akibat sampah dan pendangkalan drainase bertahun-tahun tidak dilakukan pengerokan.

Kota Dumai terletak di wilayah pesisir juga menjadi ancaman, banjir juga hadir tanpa diiringi hujan lebat. Kota Industri ini juga menjadi langganan untuk air pasang laut, dulunya air pasang laut masih bisa diprediksi hadirnya. Tapi sekarang tidak menentu hingga tiap bulan air pasang tiba.

Untuk itu pemerintah harus mulai program penanggulangan banjir secara non fisik. Artinya kebijakan penanggulangan banjir yang bersifat fisik harus diimbangi dengan langkah-langkah non fisik, dimana peran masyarakat dan stakeholder lainnya diberi tempat yang sesuai.

Tak hanya pemerintah, peran masyarakat utamanya pelaku usaha harus juga menunjukkan kepeduliannya dalam memelihara alam lingkungan. Sebab, bencana banjir juga sangat mengganggu aktivitas usaha.

"Semua komponen harus merasa bertanggungjawab untuk terlibat dalam mencegah terjadinya banjir"

Penulis: Rezi AP - Pemimpin Redaksi

Penulis:


Tag:BanjirEditorial