DUMAISATU.COM - Pembangunan rel kereta api di Provinsi Riau akan dimulai pada Juni mendatang. Tahap awal pembangunan sepanjang 21 Kilometer dilakukan dari Bukit Kapur menuju Pelabuhan Dumai di Desa Purnama Kecamatan Purnama, Kota Dumai.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau, Rahmat Rahim mengatakan, bahwa persiapan pembangunan rel kereta api yang menggunakan dana APBN sudah ditenderkan oleh Kementerian Perhubungan RI kepada pihak ketiga.
"Untuk tahap awal rel kereta api tersebut akan dibangun sepanjang 21 kilometer yang dimulai dari Kota Dumai. Insya Allah pertengahan April ini pendataan pembebasan lahan-lahan masyarakat dan akan mengganti rugi melalui tim dari Kemenkum maupun dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dimulai," ujarya.
Untuk anggaran pembebasan lahan maupun pembangunan fisik semua bersumber dari APBN. Saat ini pihaknya tinggal menunggu penandatangan SK dari Gubernur Riau, kemudian tim akan turun ke Dumai untuk melakukan sosialisasi selama dua minggu terkait bidang-bidang tanah mana yang terkena pembangunan rel kereta api.
Dikatakannya, setelah sosialisasi berjalan lancar dan tidak ada komplain dari masyarakat, maka selanjutnya Gubernur akan menerbitkan SK penetapan lokasi (Panlok) pembangunan rel kereta api. "Tahap awal cukup besar anggaran yang digelontorkan Pemerintah Pusat mencapai Rp302 miliar. Itu untuk pembebasan lahan dan pembanguan fisik," jelasnya.
Sesuai rencana, ditargetkan April sosialisasi pembebasan lahan sudah selesai dan dilanjutkan dengan proses ganti rugi lahan dan pembangunan fisik. Bahkan bukti keseriusan Pemerintah Pusat membangunkan rel kereta api, bantalan-bantalan rel guna pembangunan rel kereta api sudah berada di Dumai, dan pihak ketiga sudah menyatakan kesiapan membangun rel kereta api. Hanya saja mereka menunggu pembebasan lahan.
"Kita harap masyarakat yang lahannya terkena pembangunan rel agar dapat memudahkan proses ganti lahan. Berdasarkan pendataan kita dengan pusat, sejauh ini untuk pembebasan lahan tidak ada masalah, mudah-mudahan masyarakat tidak ada yang komplain nantinya," pungkasnya.
(red/frc)
Penulis:
