Budaya

Tiga Anggota Gafatar Tiba di Dumai


Tiga Anggota Gafatar Tiba di Dumai
DUMAISATU.COM - Tiga anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke Kota Dumai. Setelah mereka sempat mencari penghidupan di Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan mereka dipastikan sudah bisa berbaur dengan masyarakat di sekitarnya.
 
Mereka yakni Effendi (25) dan Fifit Indrayeni (21). Keduanya  merupakan Warga Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur. Sedangkan satu lagi yakni Wahyu, yang merupakan Warga Pemuda Darat.
 
Effendi dan Fifit Indrayeni awalnya berangkat terpisah. Tapi kini keduanya sudah dinikahkan pada pertengahan Maret 2016 ini. "Ternyata ada Eks Gafatar yang menikah, mereka langsung dini kahkan secara Islam," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Dumai, Chairuddin Adnan, saat ditemui disela kegiatan Pemko di gedung pendopo, Rabu (30/3).
     
Menurut Chairuddin, sebenarnya keseluruhan ada delapan orang  eks Gafatar yang pulang ke Kota Dumai. Namun mereka memilih untuk tidak pulang ke Kota Dumai. Sebab mereka ikut dengan pasangannya,seperti ke Jakarta, Surabaya dan Siak.
     
"Jadi besar kemungkinan mereka tidak kembali ke Dumai. Namun tiga orang yang sudah pulang ke Dumai, mereka masih memiliki keluarga di Kota Dumai," jelasnya lagi.
 
Terkait para Eks Gafatar di Kota Dumai, pihak dinas sudah  melakukan rapat koordinasi Senin kemarin. Pada rapat yang dihadiri unsur Forkominda dan Pemerintah Kota Dumai, para Eks Gafatar akan dibina secara wawasan kebangsaan dan keagamaan.
     
Untuk wawasan kebangsaan, mereka akan dibina oleh perwakilan TNI dan Polri di Kota Dumai. Sedangkan untuk keagamaan, mereka akan didampingi perwakilan Kanwil Kementrian Agama Kota Dumai dan  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai.
     
Terkait bantuan sosial bagi para Eks Gafatar, Chairuddinmengaku pemerintah tidak ingin gegabah. Sebab para Eks Gafatar tidak termasuk dalam Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial (PMKS). Sehingga pihak dinas tidak ingin ada kecemburuan, bila para Eks Gafatar nantinya diberi bantuan sosial.
 
"Walaupun mereka mengaku sudah menjual aset mereka untuk berangkat ke Kalimantan, mereka tidak bisa disebut sebagai PMKS. Maka yang dilakukan terhadap mereka hanya sebatas pembinaan," ujarnya.
 
(red/rap)
Penulis:


Tag:Gafatar Dumai