Budaya

Disdik Harus Awasi Masa Orientasi Sekolah di Dumai


Disdik Harus Awasi Masa Orientasi Sekolah di Dumai
Ilustrasi
DUMAISATU.COM - Dinas Pendidikan Kota Dumai dan sekolah diminta mengawasi proses masa orientasi sekolah (MOS) terhadap para anak didik baru agar tidak terjadi pelanggaran.
 
Permintaan ini secara langsung disampaikan Ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi kepada sejumlah awak media. "Masa orientasi  harus diisi dengan kegiatan-kegiatan positif," katanya.
 
Dia mencontohkan, pelatihan kepemimpinan yang berkarakter, jangan sampai sebaliknya, ngawur, kasar dan tidak mendidik, dan harus benar-benar diawasi sekolah.
 
Ditambah lagi, saat ini tidak dibenarkan ada senior di sekolah yang ikut menjadi panitia. Karena memang banyak dilihat praktik-praktik pelaksanaan MOS yang menjijikkan, bullying dan pelecehan.
 
"Terutama terhadap calon pelajar putri. Jangan sampai terulang. Kalau tidak bermutu, lebih baik kegiatan ditiadakan. Maka dari itu semua ini tanggungjawab sekolah dan dinas,'' terangnya.
 
Dia mengatakan untuk kegiatan orientasi harus berpedoman pada Permendikbud No 18  Tahun  2016. Jika ada kegiatan tidak mendidik, orangtua diminta untuk melaporkan ke DPRD Dumai.
 
"Dalam proses belajar tahun ajaran baru ini, memang tinggi keluhan masyarakat/wali murid terhadap arogansi pihak sekolah pada saat pendaftaran ulang," ungkap politisi PDI Perjuangan ini. 
 
Salah satu contohnya seperti uang baju harus dibayar penuh, tidak bisa diangsur. Sikap sekolah ini sungguh sangat mengecewakan dan mencoreng dunia pendidikan di Kota Dumai.
 
"Untuk mengatasi hal tersebut, dalam waktu dekat DPRD Dumai akan membahas ini dengan dinas terkait. Hal-hal seperti ini telah memicu ketidak harmonisan komunikasi antara sekolah dan orang tua murid," pungkasnya.
 
(red/adi)
Penulis:


Tag:Larang MOS