DUMAISATU.COM -Dalam kontestasi politik yang semakin memanas, kemunculan Suparto Wiguno berpasangan dengan Ferdiansyah telah menciptakan gelombang dukungan yang signifikan dari masyarakat.
Setiap pertemuan yang dihadiri oleh Parto sapaan akrab Suparto selalu dipenuhi oleh ratusan bahkan ribuan pendukung, menunjukkan bahwa ia telah berhasil menyentuh hati publik.
Edwar Randa, sebagai Fraksi Golkar, menilai bahwa pilihan Ferdiansyah sebagai pasangan Parto adalah langkah yang tepat.
"Ini membuktikan bahwa Parto adalah magnet kemenangan bagi pasangan Fatonah," ujar Edo sapaan akrabnya.
Menurut Edo, kombinasi pasangan ini mencerminkan kebijaksanaan dan pengalaman.
"Walikota yang energik dan penuh visi bertemu dengan wakil yang sudah mapan dan berpengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan," tambah anggota legislator muda itu.
Suparto Wiguno bukan hanya dikenal di kalangan penggemarnya, tetapi juga oleh berbagai lapisan masyarakat, bahkan lintas suku. Rekam jejaknya menunjukkan bahwa ia mampu bersaing dengan calon lainnya, termasuk petahana.
"Elektebilitas Suparto mampu menyaingi, bahkan melebihi popularitas petahana," tegas Edo.
Hal yang menarik, antusiasme masyarakat dalam setiap pertemuan tampak sangat tinggi.
Terpisah Hendri Sandra, Ketua Relawan Fatonah, dikonfirmasi hal ini. "Masyarakat sangat antusias dan ingin dekat dengan Pak De Parto," ujarnya.
Keterlibatan masyarakat yang kuat ini menunjukkan bahwa Suparto Wiguno memiliki daya tarik yang luar biasa, menjadikannya figur sentral dalam perjuangan pasangan Fatonah.
Untuk semakin memperkuat posisi mereka, Suparto Wiguno dan Ferdiansyah juga perlu menekankan visi dan misi yang jelas dalam kampanye. Masyarakat saat ini cenderung mencari pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu memberikan solusi konkret terhadap masalah yang ada.
Parto telah mencanangkan sejumlah program unggulan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. "Kami berkomitmen untuk membangun daerah yang lebih baik dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan," jelas Parto dalam salah satu pertemuan.
Sementara itu, Ferdiansyah, dengan latar belakangnya yang mapan, berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Pengalaman yang dimilikinya dalam berbagai proyek pembangunan membuatnya mampu memberikan perspektif yang berharga.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar berdampak positif bagi masyarakat," ujar Ferdi.
Di tengah persaingan yang ketat, isu-isu sosial dan ekonomi menjadi sorotan utama. Parto dan Ferdiansyah berencana untuk mengadakan forum diskusi yang melibatkan masyarakat, sehingga mereka dapat menyampaikan aspirasi dan harapan secara langsung.
"Kami percaya bahwa dialog terbuka adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang relevan," tambah Ferdi.
Pantauan dilapangan, dengan berbagai langkah strategis ini, Suparto Wiguno dan Ferdiansyah tidak hanya berfokus pada pemilihan, tetapi juga pada pembentukan citra positif yang berkelanjutan.
Jika mereka berhasil mempertahankan dukungan ini dan merespons kebutuhan masyarakat dengan baik, peluang untuk meraih kursi kepemimpinan semakin terbuka lebar.
Di saat yang sama, mereka harus tetap waspada terhadap upaya sabotase dari pesaing yang mungkin berusaha merusak reputasi mereka. Melalui transparansi dan akuntabilitas, pasangan ini diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan yang telah dibangun.
Dengan antusiasme yang tinggi dan strategi yang matang, Suparto Wiguno dan Ferdiansyah berpeluang untuk menjadi pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat, mewujudkan harapan dan aspirasi yang selama ini ada. Kini, mereka hanya perlu menjaga momentum hingga hari pemilihan tiba.
Dengan latar belakang dan dukungan yang kuat, langkah Parto dan Ferdiansyah menuju kursi kepemimpinan tampaknya semakin solid.
Apakah mereka akan mampu memanfaatkan momentum ini hingga hari pemilihan? Waktu akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti Suparto Wiguno telah menjadi magnet dukungan yang sulit diabaikan dalam arena politik saat ini.***
Penulis: Hendri Kuswoyo
Editor: Redaksi