Peristiwa

Pasca Ganti Meteran, Warga di Dumai Komplain Tagihan Naik 10 Kali Lipat


Pasca Ganti Meteran, Warga di Dumai Komplain Tagihan Naik 10 Kali Lipat

DUMAISATU.COM - Hendra mendadak pusing tujuh keliling, Warga Bintan Kecamatan Dumai Kota itu seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat hendak membayar tagihan listrik pada bulan bulan Mei dan Juni 2018. Angka nominal tagihan listrik bulanan yang biasanya hanya Rp650 ribu - Rp800 ribu, tiba-tiba melonjak sepuluh kali lipat menjadi Rp. 7 juta-an.

Hal ini dialami Hendra pasca penggantian meteran dari analog menjadi digital yang dilakukan oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Dumai beberapa pada bulan April lalu. Padahal, menurutnya penggunaan listrik sehari-harinya tidak berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Saya protes ke PLN. PLN pasti salah hitung nih, kalau kayak gini pening kepala saya bayarnya (tagihan listrik.red) pak, masak kenaikan listrik mencapai sepuluh kali lipat dari tagihan sebelumnya." ungkap Hendra saat menemui Manager PLN Cabang Dumai.

Hendra mengeluhkan tunggakan yang dibebankan PLN Cabang Dumai kepadanya. Ia mengatakan tagihan listrik  yang ditagihkan kepadanya merupakan nilai yang tidak masuk akal.

Hendra yang sehari-hari menjual es batu untuk keperluan pasar ikan bundaran itu mengaku, selama tiga tahun belakangan ini tidak pernah mendapatkan tagihan listrik sebanyak itu, biasanya ia hanya mebayar paling tinggi sekitar Rp1 jutaan.

"Biasanya paling tinggai 1 juta-an, itupun hanya sekali-sekali, rata-rata hanya bekisar Rp650 ribu - Rp800 ribu. Sekarang saya diharuskan membayar Rp. 14 juta-an untuk bulan Mei dan Juni 2018, itu artinya tagihan saya perbulannya bekisar Rp. 7 juta-an atau naik sekitar sepuluh kali lipat dari tagihan bulan lalu." urai Hendra.

Diungkapkan Hendra, kejadian kenaikan tagihan listrik pasca pergantian meteran tersebut tidak hanya kali ini. Orangtua Hendra juga pernah mengalami hal serupa. Tagihan listrik orangtua Hendra biasanya bekisar Rp. 200 ribu - Rp. 300 ribu tiap bulannya, kini tagihan melonjak menjadi Rp. 600 ribu - Rp. 700 ribu perbulannya.

"Ini bukan saya saja yang mengalaminya, orangtua saya juga seperti ini, tagihan listrik melonjak setelah pergantian meteran lama (analog) ke meteran baru (digital)," ungkap Hendra.

Dilanjutkan Hendra, berkaca dari pengalaman yang dialami oleh orantuanya, awalanya Hendra merasa ragu untuk mengganti meteran tersebut. Namun karena pihak PLN meyakinkan bahwa meteran tersebut harus diganti ke meteran sistem digital, ia pun mengaminkan permintaan pihak PLN tersebut.

Hendra meyakini bahwa meteran digital yang dipasang pada bulan April lalu merupakan produk gagal. Ia meminta pihak PLN melakukan pengecekan ulang pada meteran yang baru tersebut.

"Kalau saja saya tau kejadiannya bakal seperti ini, saya pasti menolak untuk mengganti meteran tersebut, ini jelas sangat merugikan saya," ujar Hendra dengan kesal.

Manager PLN Cabang Dumai, Fauzar mengatakan akan instruksikan tim teknik untuk melakukan pengecekan ulang meteran digital yang baru dipasang tersebut.

"Kita sepakat bersama pak hendra, nanti kita turun bersama tim untuk melihat meteran tersebut, guna memastikan apakah meteran tersebut dalam kondisi bagus atau rusak," tutupnya.

Penulis: Jecky K

Penulis:


Tag:Berita DumaiPLN Dumai