RIAUPEMBARUAN.COM - Masyarakat di Kecamatan Dumai Selatan menggunakan alat seadanya untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) agar tidak meluas.
Seperti yang dikatakan salah seorang warga kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan, pihak masyarakat tidak ingin kebakaran lahan dan hutan melebar sehingga asap menyelimuti kota Dumai.
Disebutkannya juga, dalam pemadaman api masyarakat kekurangan alat untuk mengatasi kejadian yang hampir setiap tahun melanda kota Dumai.
"Kita menggunakan alat seadannya saja, yang penting api bisa dipadamkan," kata salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, Minggu (14/8/2016).
Dikatakanya juga, pihak masyarakat terpaksa menggunakan ember dan juga pompa penyemprot racun tanaman. "Mau bagaimana lagi, masyarakat tidak memiliki alat pemadam,"katanya.
Dijelaskannya, saat ini lahan dikawasan tersebut masih mengeluarkan asap, akibat api masih hidup dibawah permukaan tanah gambut dikawasan tersebut.
Sedangkan Kapolsek Dumai Barat, Komisaris Polisi (Kompol) Sasli Rais menyebutkan, kurangnya sumber air dikawasan yang terbakar sehingga pihaknya kesulitan dalam memadamkan lahan yang terbakar.
"Selain sumber air, hembusan angin dan suhu udara yang cukup panas membuat api sedikit sulit dipadamkan,"kata Kompol Sasli Rais, Minggu (14/8/2016).
Dikatakannya, jumlah lahan yang saat ini masih dalam proses pemadaman sekitar 3 Hektar di Bangun Jinawi, dan 1,5 hektar di Kilometer 10 Bukit Timah kecamatan Dumai Selatan.
Dalam pemadaman yang dilakukan oleh Polsek Dumai Barat, Babinsa Koramil 01 Dumai, BPBD Damkar dan Polisi Kehutanan serta masyarakat menggunakan beberapa unit mesin Robin dan Sibagura.
"Saat ini juga tim pemadam Karalahut menggunakan satu unit alat berat untuk mengendalikan api agar tidak menyebar,"katanya.
Selain itu, masyarakat juga terlihat berjibaku dalam memadamkan api dengan menggunakan alat seadaanya agar kebakaran lahan dan hutan dikecamatan Dumai Selatan tidak merembet kemana-mana.
Penulis: Zeky K
Penulis:
