Travel

Wisata Baru Dumai, Pantai Akasia Indah


Wisata Baru Dumai, Pantai Akasia Indah
Toy Jepreter
Pantai Indah Akasia
DUMAISATU.COM - Tercatat dalam sejarah, Dumai dulunya adalah sebuah dusun kecil di Provinsi Riau atau dikenal dengan Desa Nelayan. Sebelum Dumai menjadi pemerintah Kota, Dumai dulunya berbentuk administratif dibawah naungan Kabupaten Bengkalis. 
 
Setelah adanya pemekaran daerah pada masa pemerintahan BJ. Habibie, Dumai dimekarkan menjadi Kota Madya pada tanggal 20 April 1999 yang sekarang menjadi Kota Dumai yang dikukuhkan dengan Undang – Undang Nomor 16 Tahun 1999.
 
Kota Dumai yang terkenal dengan Kota Pelabuhan, Industri Jasa yang merupakan Pintu Gerbang Provinsi Riau. Sebelah Utara terletak di Provinsi Timur Pulau Sumatera, berhadapan dengan Selat Rupat dan Selat Malaka luas wilayah ±1.727.385 km dan berjarak sekitar 200 km dari ibukota Provinsi Riau Pekanbaru.
 
 
Menurut Undang-undang  Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
 
Kawasan Pantai Kecamatan Medang Kampai terletak Sebelah Utara Kota Dumai, mempunyai pesona alam berupa pantai dan perkampungan wisata melayu yang berhadapan langsung dengan Pulau Rupat dan Selat Malaka. Mempunyai potensi wisata yang sangat baik dalam melakukan rekreasi bersama keluarga.
 
PANTAI AKASIA INDAH
Pantai ini masih terdengar baru bagi masyarakat Kota Dumai, terletak di kecamatan Medang Kampai tepatnya di jalan lintas Dumai – Sei.Pakning, melewati destinasi wisata Pantai Puak Teluk Makmur. Untuk memasuki wilayah ini kurang lebih 700 meter dari jalan utama. 
 
Bagi Fotografer Lansdcaper yang senantiasa mengabadikan pesisir kota Dumai, pantai ini sebelumnya dikenal dengan nama Pantai Ayu, karena sebelumnya dulu ada aktifitas transit batu base untuk keperluan pembangunan jalan. Kini sudah menjadi salah satu objek berwisata alternatif bagi masyarakat  Dumai. 
 
 
Cuaca cerah dan birunya langit membuat adrenalin saya (Toy Jepreter) dan teman saya (Ekky) untuk pergi hunting lansdcape di lokasi ini. Karena sebelumnya lokasi ini sangat sepi dari pengunjung, terakhir kami ke sini sekitar bulan April yang lalu untuk memotret  Sunset (Matahari Terbenam). 
 
Sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kota, kami memutar kendaraan memasuki lokasi , dipinggir jalan hanya terpasang papan nama dari triplek bertuliskan “ Pantai Akasia Indah “. Menelusuri jalan yang belum beraspal kami menemui pondok yang ada penjaganya kemudian mereka megeluarkan karcis masuk untuk mobil senilai Rp.20.000,-.
 
Bagi kami (fotografer ) untuk mendapatkan moment yang diinginkan dan rasa nyaman dalam beraktifitas, uang karcis bukanlah menjadi hambatan karena yang ada dalam fikiran mungkin untuk pengembangan objek ini maka pengelola harus mengutip biaya parkir, hitung-hitung ikut juga membantu. Sampai dilokasi pemandangan yang tidak biasa kami lihat sebelumnya, terdapat pondok-pondok dibibir pantai, keadaan pantai bersih, dan ramai pengunjungnya.
 
Anak-anak bermain sambil mandi dilaut yang mulai naik pasang, hembusan semilir angin yang segar, menambah semarak dan menjadi objek Human dalam framing kamera.
 
 
Waktu berlalu hingga matahari tidak menampakkan diri di ufuk barat, meninggalkan seberkas cahaya dibalik awan dan air lautpun mulai pasang tinggi, kami mengemas peralatan fotografi lalu menuju pulang.
 
Salah satu keunikan dari pantai Akasia Indah ini adalah pasirnya yang bercampur dengan sesai yang berwarna hitam, bersih, dan dibibir pantai terdapat pokok-pokok akasia yang menyejukkan pemandangan. Kesimpulannya Pantai Akasia Indah adalah solusi berwisata untuk menyegarkan kita dari kesibukan selama beraktifitas bekerja.
 
Penulis: Toy Jepreter
Penulis:


Tag:Pantai Indah Akasia