Maritim

Tumpahan Minyak PT Kreasijaya Adhikarya Cemari Laut Dumai


Tumpahan Minyak PT Kreasijaya Adhikarya Cemari Laut Dumai
Tumpahan minyak Staerin saat loading ke kapal bendera india.

DUMAISATU.COM - Lagi-lagi minyak PT Kreasija Adhikarya tumpah dan mencemari laut Kota Dumai. Kejadian ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah beberapa kali terjadi tumpahan di seputaran Dermaga B Pelindo Dumai.

Sedikitnya, ribuan Kilogram minyak jenis Palm Staerin milik PT Kreasijaya Adhikarya tumpah ke laut, Senin (17/7) kemarin sekira pukul 13.00 WIB. Ironisnya, tumpahan minyak tidak dilaporkan perusahaan ke instansi terkait.

Informasi dirangkum media, Selasa (18/7/17) diduga kuat faktor kelalaian yang mengabaikan sebuah Standar Operasi Prosedur (SOP) di dunia industri tidak berjalan maksimal serta tidak terdapat Safety Oil Bom.

Menurut keterangan pihak perusahaan tumpahan minyak tersebut terjadi dikarenakan pecahnya paking sambungan pipa loading ke arah kapal yang berada di atas dermaga B. Saat itu sedang melakukan aktifitas loading minyak.

Pelaksanaan loading tersebut mulai di laksanakan pada hari Senin dini hari tanggal 17 Juli 2017 sekira pukul 00.03 WIB dengan petugas loading master atas nama Zul Okta dengan tim berjumlah 3 orang.

Saat itu kapasitas yang akan di muat ke kapal berjumlah sebesar 6000 Ton. Kemudian pada saat pelaksanaan loading sudah berjalan sebesar lebih kurang 4000 Ton. Disinilah terjadi kepecahan pada paking pipa saat loading.

Minyak jenis Palm Steering terlihat berserakan di dermaga hingga tercurah ke laut. Dari keterangan kordinator Ops pelaksanaan loading kepada kepolisian jumlah minyak tersebut di perkirakan lebih kurang 1500 kilogram.

Palm stearin merupakan hasil pemurnian dari minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO) yang dilakukan secara fraksionasi, kristalisasi dan susunan untuk bahan baku (stearin) dan bahan cair (olein) dari minyak sawit (CPO, red).

Palm Stearin tidak bisa digunakan langsung untuk tujuan di makan, karena titik leleh tinggi berkisar 44 derajat celcius sampai 45 derajat celcius. Artinya, palm stearin tidak akan mudah larut dalam suhu tubuh.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Satrio Wibowo saat kepada media, Selasa (18/7) melalui Kasi Pengaduan Dinas Lingkungan Hidup, Yandra Erita membenarkan adanya tumpahan Palm Stearin tersebut.

Dikatakan Yandra, Palm Stearin milik PT Kreasi Jaya Adhikarya tumpah pada 17 Juli 2017 sekitar pukul 13.00 WIB, namun pihak perusahaan baru melaporkannya pada hari ini 18 Juli 2017 sekitar pukul 11.00 WIB ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dumai.

"Setelah adanya laporan dari perusahaan, kita langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan. Sesampainya di lokasi, masih terlihat pekerja dari perusahaan melakukan pembersihan dengan cara diserok," katanya.

Dijelaskannya, pihaknya mengambil sampel air laut yang terkena tumpahan stearin sawit. Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait tumpahan Palm Stearin milik PT Kreasi Jaya Adhikarya.

Terpisah, Ketua DPRD komisi III, Hasrizal mengakui baru mendapatkan informasi setelah dikonfirmasi terkait tumpahan tersebut. "Saya baru mendapatkan info ini, nanti akan kami tanyakan," singkatnya.

Penulis: Rahmad

Penulis:


Tag:Berita Dumai