Dumai -
Dumai

Pemko Dumai Timbun Tanah Akses Masuk Pasar Gedang


Pemko Dumai Timbun Tanah Akses Masuk Pasar Gedang
Toy Jepreter
Penimbunan tanah tepat di pintu masuk Pasar Gedang.

DUMAISATU.COM - Puluhan aparat gabungan mengawal proses penimbunan di pintu masuk Pasar Panglimo Gedang, Senin (15/1/18). Para pedagang di pasar bentukan Haji Gedang atau Awaluddin tidak melakukan perlawanan.

Mereka membiarkan sejumlah truk bermuatan tanah timbun menutup pintu masuk pasar. Truk itu bergantian menumpahkan muatan tanah timbun untuk menutup akses jalan ke pasar yang berdiri sejak tahun 2015 silam.

Para petugas meminta para pengunjung untuk memindahkan sepeda motornya di luar areal pasar. Timbunan ini jelas menghambat akses jalan ke pasar tersebut.

Dialog yang cukup alot sempat terjadi antara aparat gabungan dengan pengelola Pasar Panglimo Gedang. Mereka sempat melakukan dialog selama satu jam.

Pengelola akhirnya membiarkan akses masuk pasar tertimbun tumpukan tanah. Ada sejumlah tumpukan tanah menutupi bagian depan pasar. Jalan masuk ke pasar juga tertutup.

"Kalau memang penimbunan ya silahkan, kami dukung. Apalagi ini program pemerintah," ujar Pengelola Pasar Panglimo Gedang, Awaluddin seperti dikutip dari Tribun Pekanbaru di sela penutupan akses masuk ke pasar itu.

Menurutnya, saat ini jumlah pedagang yang jualan di Pasar Gedang mulai berkurang. Ia mengaku hanya tersisa 90 pedagang. Jumlah ini berkurang dari 180 pedagang.

Ada sebagian mereka memang berjualan di tepi Jalan MH Thamrin. Awaluddin mengaku punya legalitas saat membangun pasar ini. Ia setiap tahun rutin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) lahan seluas dua hektar.

PBB setiap tahunnya lahan ini berkisar Rp 3,2 Juta setiap tahun. Ia mengaku menanti jadwal eksekusi dari Pihak Patra Niaga. Ia masih menanti salinan Putusan Mahkamah Agung terhadap sengketa masyarakat dengan PT. Patra Niaga di Dumai.

"Kalau memang sudah ada putusan, kenapa tak eksekusi," paparnya. Para pedagang Pasar Panglimo Gedang mempertanyakan nasibnya kepada Kepala Dinas Perdagangan Dumai, Zulkarnaen, Senin (15/1/2018).

Mereka menanyakan hal itu kala petugas menimbun akses masuk ke pasar tersebut. Aparat gabungan memblokade akses ke pasar itu dari Jalan MH Thamrin, Kota Dumai.

Mereka memasang barikade berupa tumpukan tanah agar tidak ada aktivitas di Pasar Panglimo Gedang. Tim menganjurkan pedagang pindah ke Pasar Kelakap Tujuh, Kecamatan Dumai Barat.

Zulkarnain saat itu belum memastikan kondisi pasar usai penutupan akses jalan. "Jadi kami arahkan agar para pedagang bisa pindah ke Pasar Klakap Tujuh. Mereka sudah kami minta sejak awal untuk pindah," papar Zulkarnaen.

Ia mengaku sejak awal pedagang di tepi Jalan MH Thamrin bersedia pindah. Mereka bakal pindah saat Pasar Panglimo Gedang tutup. Mereka pun mempertanyakan masih beraktivitasnya Pasar Gedang.

Zulkarnaen menyebut masih banyak pedagang yang belum pindah ke Pasar Klakap Tujuh. 200 pedagang yang baru mendaftar dari 403 pedagang. 203 pedagang belum berjualan di sana walau memiliki tempat di sana.

Ia menyebut ada 180 pedagang baru yang hendak berjualan di Pasar Klakap Tujuh. Saat ini dinas bisa mengakomodir 130 pedagang 50 pedagang lainnya belum punya lapak. "Nanti kami upayakan mereka bisa berjualan di sekitar areal Pasar Kelakap Tujuh," tegasnya.

Editor: Rezi AP

Penulis:


Tag:Berita Dumai