DUMAISATU.COM - Walikota Dumai Zulkifli AS mengatakan semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Desember 2015 lalu, persaingan bursa tenaga kerja di Indonesia semakin ketat dan kompleks, termasuk di Kota Dumai.
"Agar tidak kalah bersaing, maka solusinya SDM lokal harus siap. Untuk memersiapkan SDM yang siap bersaing tersebut harus ada kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta atau perusahaaan," katanya, Senin (9/5/16).
Orang nomor satu di Kota Pelabuhan dan Industri ini meminta kepada seluruh perusahaan di kota Dumai agar turut membantu peningkatan SDM Kota Dumai melalui dana Corporate Social Reponsibility (CSR) perusahaan.
"Kita tak bisa diam, peningkatan SDM sangat penting. Perusahaan diminta turut berpartisipasi mengembangkan SDM dengan menggunakan dana CSR perusahaan untuk melakukan pelatihan tenaga kerja," harapnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai, Amiruddin, mengaku siap melakukan pelatihan tenaga kerja Dumai, kalau perusahaan bersedia dan bisa mengucurkan dana CSRnya.
"Kami siap mendatangkan istruktur untuk melakukan pelatihan. Rumah terampil kita tersedia untuk tempat pelaksanaan pelatihan tenaga kerja. Intinya kami siap melaksanakan kegiatan itu asal didukung program CSR perusahaan," katanya.
Dijelaskannya, mengingat dana APBD Dumai tergolong minim dan tak mampu mengakomodir seluruh program pelatihan yang direncanakan, sudah seharusnya perusahaan yang ada di Dumai membantu pemerintah daerah.
"Kita akan melakukan pelatihan tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan dan pasar kerja yang tersedia. Disnakertrans Kota Dumai siap bekerjasama dengan perusahaan untuk melakukan pelatihan tenaga kerja," ungkapnya.
Keterangan yang berhasil dirangkum di Dumai menyebutkan, dalam rangka menghadapi MEA, peningkatan SDM sangat penting. Mau tak mau pelatihan tennaga kerja harus lebih ditingkatkan bagi daerah ini.
Pelatihan dengan dana APBD Tahun 2016 sudah dilakukan. Disnakertrans Kota Dumai sudah melakukan pelatihan meliputi welder sertifikasi, boiler sertifikasi, pelatihan salon, pelatihan menjahit, bordisr, lokomotif dan pelatihan instalasi listrik.
Sementara untuk pelatihan usaha mandiri, perusahaan diharapkan turut ambil bagian melakukan pelatihan dengan menggunakan dana tanggung jawab social atau Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang beroperasi di Dumai.
(red/adi)
Penulis:
