DUMAISATU.COM -Wali Kota Dumai dalam hal ini diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Dumai H Yusrizal membuka secara resmi Pelatihan Membuat Hiasan Layang Kuau Raja Tebuk Isi dan Lomba Menaikkan Layang Tradisional tingkat Pelajar SD dan SMP Sederajat se-Kota Dumai, Sabtu (20/7/2024).
Acara tersebut diinisiasi Sanggar Layang-Layang Purnama Kota Dumai yang dipimpin Tokoh Budaya bidang Permainan Rakyat Tradisional Melayu Riau Amronshah, dibantu oleh kelompok masyarakat yang berada di kawasan Pantai Wisata Purnama.
Atas nama Pemerintah Kota Dumai, Asisten 1 H Yusrizal mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas langkah yang diambil Sanggar Layang-Layang Purnama yang tetap teguh dan aktif melestarikan budaya dalam bentuk permainan rakyat sejak tahun 2004.
"Khidmat Pemko Dumai memang diarahkan untuk menjadikan Dumai lebih baik. Berbagai program diaktualisasikan termasuk bidang seni budaya. Maka dari itu, mari kita jadikan kegiatan ini sebagai ajang promosi wisata yang nantinya meningkatkan citra positif sehingga Dumai semakin dikenal luas secara nasional maupun Internasional," tuturnya.
Dalam pantauan Tim Peliput Kominfo Dumai, sebanyak kurang lebih 150 peserta yang merupakan pelajar tingkat SD dan SMP se-Kota Dumai didampingi Guru Pembimbing tampak antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan.
"Kegiatan berlangsung selama 2 hari (20-21 Juli 2024), dipusatkan di Pantai Purnama, Jalan Sri Andalas, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat," ungkap Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Ali Ibnu Amar.
Sebagai informasi, Layang Kuau Raja Tebuk Isi ini telah tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tahun 2023, yang diinisiasi oleh Bapak Amronshah.
"Kegiatan dalam bentuk pelatihan seperti ini harus dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun. Sebab apabila tidak dilaksanakan dalam 2 tahun berturut-turut, maka sertifikat WBTB bisa dicabut," ujar Ali.
Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi jenjang SD dan SMP. Harapannya, motif ukiran Tebuk Isi Layang Kuau Raja yang merupakan kearifan lokal Kota Dumai tetap terlestarikan dan dapat masuk dalam muatan lokal Budaya Melayu Riau di sekolah.
"Momen ini juga, kami menghadirkan Galeri Budaya Melayu untuk memperkenalkan ragam permainan rakyat bukan saja layang-layang kuau saja, ada Jong, Gasing, Kaki Anggau (Enggrang), congkak, dan lain-lain," sebutnya.
Dalam kasempatan ini, Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Riau dan Kepri Kembdikbudristek RI, Wali Kota Dumai, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemko Dumai, Sanggar Seni beserta pihak-pihak yang membantu secara personal demi sukses dan semaraknya acara.
Pihaknya juga tengah mempersiapkan Pantai Purnama sebagai Pantai Edukasi Budaya Melayu sehingga kedepan dapat dijadikan salah satu destinasi pembelajaran BMR untuk pelajar SD dan SMP dan juga SMA/SMK yang ada di Kota Dumai Bahkan dari luar Kota Dumai.
"Insyaallah, Pantai Purnama Wisata Edukasi Budaya Melayu ini akan dibangun Galeri Edukasi Budaya yang akan menampilkan jenis-jenis permainan rakyat, peralatan nelayan, jenis-jenis ikan yang ada di laut Dumai, instrumen musik, juga akan menyediakan kuliner khas Melayu, sehingga disini bisa berlangsung proses belajar BMR sembari menikmati kuliner khas Melayu," pungkas Ali.*
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi