DUMAISATU.COM -Rencana, Sabtu 09 Mei 2020 mendatang Pemerintah Kota (Pemko) Dumai akan menyalurkan bantuan sembako selama pandemi virus Corona atau Covid 19 khusus Non - Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hasil rasionalisasi. Penerima kurang lebih sekitar 20 ribu Kepala Keluarga (KK) oleh Dinas Sosial Kota Dumai.
Kepala Dinas Sosial Kota Dumai, Hasan Basri mengatakan bantuan itu berupa sembako dan uang tunai. "Sembako jumlah belinya Rp300 ribu dan untuk uang tunai jumlahnya Rp300 ribu. Jadi totalnya Rp600 ribu," katanya, Rabu (6/5/20) kepada wartawan lewat sambungan telpon selulernya.
Kemudian disinggung kenapa tidak berupa uang saja bantuan itu, Hasan menjawab, karena sesuai aturannya boleh sembako dan uang tunai. "Bantuan Pusat aja ada sembako. Makanya kita salurkan berupa sembako dan uang tunai," jelas mantan Sekretaris Disdukcapil Kota Dumai ini.
Kemudian menyangkut ada pihak diuntungkan yaitu perusahaan penjual sembako dalam musibah ini sesuai pradigma masyarakat, Hasan lantas menjawab sah-sah saja kalau masyarakat memiliki pradigma seperti itu. "Sah aja punya pradigma seperti itu. Kita tak bisa mengikuti semua, apa yang disampaikan masyarakat. Memang sudah seperti itu aturannya," katanya.
Disisi lain Ramadhani tidak sependapat dengan apa yang dibuat Dinas Sosial Kota Dumai. Menurutnya bantuan sembako kurang tepat untuk saat ini. Lebih tepatnya bantuan uang tunai. "Kalau uang lebih tepat karena belum tentu masyarakat butuh sembako. Seandainya mereka nyewa terus gak kerja diusir macam mana. Jadi lebih baik uang saja mereka lebih tahu mau gunakan uangnya untuk apa. Lagian kalau mereka belanja sembako lebih pandai ngirit dari pada sudah dibelikan kita yg belikan," katanya.
Sedangkan dari sudut padang Legislator Dumai Johannes MP, menilai tidak tepat adanya bantuan berupa sembako dan uang tunai. Menurutnya dalam kondisi seperti ini lebih tepatnya berupa uang tunai. "Tidak tepat kalau sembako. Uang tunai lebih tepat. Masyarakat lebih paham keperluaan dan penggunaanya dalam kondisi seperti ini dengan jaminan pemerintah mengawal harga sembako tidak tinggi," kata politikus Gerindra ini.
Kepala Dinas Sosial Dumai tidak boleh berpendapat tidak bisa diikuti keinginan masyarakat. "Gak boleh berbahasa seperti itu. Apapun ceritanya masyarakat ya masyarakat dan pemerintah harus memenuhi keinginan masyarakatnya. Seharusnya dia ngomong kalau diberikan uang tunai takutnya kurang tepat. Jadi ini lo bentuk kepedulian pemerintah bukti ada sembako dan uang tunai," tegas Johannes.*
Penulis: Redaksi
Editor: Suhadi